Journey to Air Terjun Les, Tejakula – Buleleng

Sekitar Desa Subaya, Kintamani, ternyata dikelilingi oleh 3 air terjun. 2 Air terjun Kutuh dan 1 Les. Petualangan kali ini adalah menuju ke Air Terjun Les, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng. Outbouners yang berkesempatan kali ini adalah : Hendra, Sidarta, Onon, Pondal, Ratna, Amik, Ivant, Barry, Meliun, Arie, Yanuar, Pak Mangku, Eni dan Yanti. Sedangkan Viar yang tadinya menggebu-gebu gagal ikut karena sakit. Terpaksa tinggal di gubug jelita mas Ari Wangsa.

Berangkat jam 8 pagi, perjalanan dimulai dari gubug jelitanya Mas Ari, berkendara menuju warung asmara Ibu Qori’Azih, bersapa dengan penduduk desa subaya, beserta pak Maykel. Dilanjutkan ke gubug penantian (utk parkir sepeda ajah). So .. mulailah turun bukit selama 2 jam. Ada 2 alternatif jalur, tetapi kami ambil yang sebelah kiri dahulu, dengan mayoritas bebatuan dan rumput-rumput liar, kemiringan kurang lebih 45 derajad. Lumayan pegel dan lecet di kaki. Sesampainya di desa Les, untungnya ada toko, ada beberapa outbouners beli sandal zepit. Lanjut lagi kurang lebih 1 km baru ketemu dengan Air terjun yang dituju. Kebetulan, 4 tahun silam, si hendra pernah ke air terjun itu. Dulu sepi, debit air lumayan banyak. Sekarang, rupanya sudah terpublikasi lumayan baik. Banyak bule-bule manca negara berdatangan di air terjun ini, tidak lupa blonde-blonde ekstrimis denpasar ber-narsis ria di air terjun itu. Hwaaaaaaakk….

Selanjutnya, kita makan siang dengan menu ala kadarnya, yaitu berbungkus-bungkus roti gandum amerika (halah .. nasi), ikan tuna jepang (halah.. teri gerang), walnut new zealand (halah … kacang goreng), grill fish ala spanyol (halah .. brengkesan/pepez ikan kucing), macaroni italia (halah .. kering tempe), dan tidak lupa pasta tomato ala brunei (hwaaak .. sambel tomaaaat plus terasi bau ketek). Kemudian, kita juga menikmati tropicano fruit ala bahama (huaaak .. kupas mangga euy!!). Tidak sempat mendokumentasikan acara buffe lunch ini, la wong semuanya makan sambil dihibur oleh tarian hawai (bule-bule cowok cewek pada ndeso kek gak pernah ketemu ma air terjun-hwaaaaaak, maaf ya bu-le dan pak-le).

Selanjutnya .. waktunya pulang (dalam hati beberapa outbouner -kek nya omongin saya deh), naik ojek .. atau naik bukit lagi .. naik ojek .. apa naik gunung lagi … naik ojek .. apa menanjak pulang …. naik ojek .. atau nginep nunggu helikopter … hwaaaaakkk. Turun nya enak, pulang nya sengsara euy. Harus naik-naik dan naik. Fyuh. So, 3-4 jam dibutuhkan untuk menggapai kembali ke Desa Subaya, dengan hasil hendra yang mencapai duluan garis finish. Tapi sebelumnya para outbouners lainnya pada capek nungguin dia. Hwaaaaaak .. That’ it guys .. Thank you for the lovely journey to Les Waterfall.
Salam Hwaaaaaaak !!!! Next trip !!!!!

About hendra

Berkarya di perusahaan Web Developer Bali (http://www.baliorange.net), alam selalu buat dadaku mengembang lapang!