Angkutan Kota Trayek Pengumpan Sarbagita kota Denpasar

Akhir – akhir ini di kota denpasar terlihat bemo (angkutan) yang berwarna hijau berisikan neon box diatasnya, dan jika diperhatikan neon box tersebut menunjukan jalan. Angkutan pengumpan (Feeder) trans sarbagita nama bemo tersebut, dan nama jalan yang tertera di atas angkutan tersebut merupakan trayek yang dilalui.

Angkutan tersebut sendiri memiliki 4 trayek pengumpan (TP), TP01 meliputi Gor Ngurah Rai – Renon, TP02 meliputi Matahari Terbit – Simpang Teuku Umar, TP03 Meliputi Nias – Simpang Enam – Pemogan – P Kawe – Nias, sedangkan TP04 meliputi Sudirman – Waturenggong – Sidakarya (Lebih jelas lihat peta). Masing masing TP, memiliki titik temu di kawasan sudirman, tepatnya Kampus Udayana yang juga dilalui oleh Bus Trans Sarbagita (Kecuali TP03).

Peta Trayek Pengumpan Sarbagita

Dalam pengadaan bemo Trayek Pengumpan pemerintah Kota Denpasar bekerja sama dengan pemilik armada yang sudah ada. Terlihat dari angkutan tidak beda jauh dengan yang sudah ada hanya di cat ulang berwarna hijau muda.
Untuk jam keberangkatan angkot ini mulai jam 6 pagi hingga jam 9 malam dengan diselingi waktu 15 menit tiap – tiap angkutan pengumpan.

Sudah beberapa kali Balioutbound mencoba angkot ini selalu sepi oleh penumpang, menurut kami sosialisasi terhadap masyarakat yang masih belum tepat sasaran, dan tanggapan dari pemerintah kota denpasar bahwa layanan ini (Angkutan Pengumpan) sejak 10 September 2012 menyasar ke sekolah sekolah dengan penyebaran brosur, sosialisasi dilakukan bertahap dimulai dari sekolah, pasar dan masyarakat luas khususnya kota denpasar.

Dengan diberlakukannya tarif gratis hingga 31 Desember 2012 dan 2013 diberlakukan tarif Rp.2000 jauh dekat, masih sedikit masyarakat yang mengetahuinya, selain itu hampir sering terjadi “gesekan” dengan angkutan yang sebelumnya sudah ada.

Menurut kami, perlu adanya peremajaan armada, perbanyak trayek, sosialisasi kemasyarakat, dan kesadaran masyarakan itu sendiri untuk berupaya mengurangi kemacetan. Kendaraan di bali sangat banyak, ada kemungkinan di tiap – tiap keluarga masing – masing memiliki kendaraan bermotor, kendaraan bertambah namun jalan tidak bertambah, alih – alih malah hutan bakau di utak – atik.
Namun jika masyarakat sudah sadar, apakah pemerintah benar – benar memperhatikan layanan publik ???
Kita lihat saja yuks… Sembari menunggu, cobalah Angkutan Pengumpan mumpung masih gratis, mengenang jaman – jaman eSDe.

Saran dan Kritik bisa langsung ke :

www.perhubungan.denpasarkota.go.id /e : transdar_dps@yahoo.com / P : 0361-419295

About Andri

Seseorang yang bergelut di dunia IT, suka banget jalan-jalan apalagi jalannya bareng cewek terus gandengan tangan | Kopi | www.aMorinda.com